I. Pendahuluan
Pada tutorial sebelumnya kita sudah mengetahui tentang bagaimana mengakses data sharing antar sesama linux. Namun, kita harus menyadari bahwa tidak semua user mempunyai linux sebagai operating sistem pada komputernya. Kebanyakan dari mereka masih menggunakan windows sebagai operating sistem pada komputer mereka. Sekarang timbul pertanyaan, bagaimana cara agar user linux dapat mengakses data dari windows atau sebaliknya? Tutorial kali ini kita akan menggunakan program samba sebagai jembatan penghubung untuk mengakses data antara windows dan linux. Penulis menggunakan Centos 5.2 sebagai Operating sistem linux dan dijadikan sebagai server samba.
II. Samba
Andrew tridgell merupakan orang yang pertama kali membuat program samba dan selanjutnya dikembangkan oleh team samba. Kata samba diambil dari sebuah nama tarian yang terkenal dari Brazil. Samba merupakan kumpulan perangkat lunak untuk menyediakan layanan sistem file Microsoft dari server file Linux (Unix umumnya). Samba mengimplementasikan protokol SMB (atau CIFS) milik Microsoft untuk mengatur penggunaan file dan printer secara bersama. SMB itu sendiri merupakan protokol yang dikembangkan oleh Microsoft dan Intel untuk melakukan penggunaan bersama sumber daya dalam sistem jaringan. Dengan program samba, file yang ada pada sistem linux dapat diakses dari sistem Microsoft begitu juga sebaliknya, file yang ada pada sistem Microsft dapat diakes dari sistem Linux.
III. Konfigurasi Samba
1. Cek paket
Ceklah apakah di dalam sistem kita dengan menggunakan perintah:
# rpm -qa | grep samba
Jika di dalam sistem kita tidak ada paket samba, installah paket-paket samba dengan menggunakan perintah:
# yum install samba*
2. Backup file samba
Masuklah ke direktori samba dengan menggunakan perintah:
# cd /etc/samba # cp smb.conf smb.conf.ori
3. Konfigurasi file samba
Ada banyak variasi yang bisa dilakukan oleh samba dan hal itu tergantung dari masing-masing kebijakan kantor. Namun di bawah ini, penulis mengkonfigurasi file samba yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Dan perlu diketahui bahwa penulis menggunakan server samba pada jaringan 192.168.1.0/24 dimana IP 192.168.1.1 sebagai klien samba dengan OS windows dan IP 192.168.1.2 sebagai server samba denagn OS linux. Berikut adalah perintah untuk mengkonfigurasi file samba:
# vi smb.conf
Pada file smb.conf, penulis menggunakan konfigurasi sebagai berikut:
Penjelasan:
Workgroup: Menentukan nama identitas workgroup atau domain dan tidak dibedakan apakah itu huruf besar atau kecil. Biasanya, Windows menggunakan nama Workgroup sebagai domain sehingga harus disesuaikan oleh file samba.
Server string: Menetukan isi pesan yang ditampilkan pada saat klien pada saat berhasil login dalam domain.
netbios name: Menentukan nama yang dipakai server SMB dalam jaringan. Nama yang dipakai tidak boleh melebihi 16 karakter dan tidak boleh ada karakter spasi serta tidak mempedulikan apakah itu huruf besar atau kecil.
interfaces: Menentukan interface mana yang akan digunakan oleh server samba
host allow: Menentukan alamat IP host yang diperbolehkan mengakses server SMB
log file: Menentukan direktori untuk log samba
max log size: Menentukan ukuran maksimal ukuran log yang seharusnya dapat dicapai
security: menentukan level keamanan server SMB yang juga menentukan bagaimana cara server SMB menanggapi permintaan klien. Ada 3 level yaitu:
a. share: klien SMB tidak perlu melakukan login sebelum menggunakan sumber daya jaringan. Autentifikasi password diperlukan pada saat user berusaha menggunakan sumber daya jaringan.
b. user: klien SMB harus melakukan login supaya dapat menggunakan sumber daya jaringan.
c. server: server SMB menggunakan server SMB lain untuk melakukan validasi klien SMB dan klien SMB harus melakukan login supaya dapat menggunakan sumber daya jaringan. Pada level ini, diperlukan pengaturan nama NETBIOS server password untuk autentifikasi (password server = nama_netbios)
passdb backend: informasi tentang user disimpan di dalam file ini
domain master: Menentukan apakah server SMB dapat berfungsi sebagai browser master domain. Supaya dapat berfungsi sebagai server domain, server SMB harus dapat berfungsi sebagai browser master domain
domain logos: Menentukan apaka server SMB dapat berfungsi sebagai server logon domain untuk klien Windows 95 atau PDC (primary Domain Controller) bagi Windows NT dan windows 2000.
preferred master: Menentukan supaya server SMB dapat memaksa browser lokal pada startup dan memberi kesempatan lebih tinggi untuk memenangkan persaingan pemilihan server domain.
wins support: Menentukan apakah server SMB dapat berfungsi sebagai server WINS
load printers: Membiarkan kita me-load daftar printer-printer secara otomatis dibandingkan menyetting printer-printer tersebut secara sendiri-sendiri
cups options: Mengijinkan kita untuk masuk ke option cup, misalnya memilih raw yang akan mengijinkan kita menggunakan driver-driver di klien windows
comment: Menentukan teks yang akan terlihat oleh klien pada saat login
browseable: Menentukan akses browse bagi user lain
writable: menentukan akses tulis pada masing-masing user
== Global Settings == [global] -- Network Related Options -- workgroup = WORKGROUP server string = Samba Server netbios name = Samba interfaces = lo eth0 hosts allow = 127. 192.168.1. -- Logging Options -- log file = /var/log/samba/%m.log max log size = 5000 -- Standalone Server Options -- security = share passdb backend = tdbsam --- Domain Controller Options -- domain master = yes domain logos = no -- Browser Control Options -- os level = 33 preferred master = yes -- Name Resolution -- wins support = yes -- Printing Options -- load printers = yes cups options = raw == Share Definitions == [homes] comment = Home Directories browseable = no writable = yes ; valid users = %S ; valid users = MYDOMAIN\%S [boy] comment = Boy Directories path = /home/boy browseable = yes writable = yes valid users = boy [printers] comment = All Printers path = /var/spool/samba browseable = no guest ok = no writable = no printable = yes
Penjelasan:
Workgroup: Menentukan nama identitas workgroup atau domain dan tidak dibedakan apakah itu huruf besar atau kecil. Biasanya, Windows menggunakan nama Workgroup sebagai domain sehingga harus disesuaikan oleh file samba.
Server string: Menetukan isi pesan yang ditampilkan pada saat klien pada saat berhasil login dalam domain.
netbios name: Menentukan nama yang dipakai server SMB dalam jaringan. Nama yang dipakai tidak boleh melebihi 16 karakter dan tidak boleh ada karakter spasi serta tidak mempedulikan apakah itu huruf besar atau kecil.
interfaces: Menentukan interface mana yang akan digunakan oleh server samba
host allow: Menentukan alamat IP host yang diperbolehkan mengakses server SMB
log file: Menentukan direktori untuk log samba
max log size: Menentukan ukuran maksimal ukuran log yang seharusnya dapat dicapai
security: menentukan level keamanan server SMB yang juga menentukan bagaimana cara server SMB menanggapi permintaan klien. Ada 3 level yaitu:
a. share: klien SMB tidak perlu melakukan login sebelum menggunakan sumber daya jaringan. Autentifikasi password diperlukan pada saat user berusaha menggunakan sumber daya jaringan.
b. user: klien SMB harus melakukan login supaya dapat menggunakan sumber daya jaringan.
c. server: server SMB menggunakan server SMB lain untuk melakukan validasi klien SMB dan klien SMB harus melakukan login supaya dapat menggunakan sumber daya jaringan. Pada level ini, diperlukan pengaturan nama NETBIOS server password untuk autentifikasi (password server = nama_netbios)
passdb backend: informasi tentang user disimpan di dalam file ini
domain master: Menentukan apakah server SMB dapat berfungsi sebagai browser master domain. Supaya dapat berfungsi sebagai server domain, server SMB harus dapat berfungsi sebagai browser master domain
domain logos: Menentukan apaka server SMB dapat berfungsi sebagai server logon domain untuk klien Windows 95 atau PDC (primary Domain Controller) bagi Windows NT dan windows 2000.
preferred master: Menentukan supaya server SMB dapat memaksa browser lokal pada startup dan memberi kesempatan lebih tinggi untuk memenangkan persaingan pemilihan server domain.
wins support: Menentukan apakah server SMB dapat berfungsi sebagai server WINS
load printers: Membiarkan kita me-load daftar printer-printer secara otomatis dibandingkan menyetting printer-printer tersebut secara sendiri-sendiri
cups options: Mengijinkan kita untuk masuk ke option cup, misalnya memilih raw yang akan mengijinkan kita menggunakan driver-driver di klien windows
comment: Menentukan teks yang akan terlihat oleh klien pada saat login
browseable: Menentukan akses browse bagi user lain
writable: menentukan akses tulis pada masing-masing user
4. Cek Konfigurasi File samba
Sebelum menjalankan server samba, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu apakah file smb.conf sudah dituliskan secara betul atau tidak. Gunakan perintah berikut dan perhatikan hasilnya:
5. Menyalakan Server SMB
Untuk menjalankan server SMB, harus dijalankan dua daemon yaitu daemon smbd dan nmbd. Daemon smbd yaitu daemon server yang menyediakan layanan share file dan share printer untuk klien smb serta dapat melayani klien Windows 9x, ME, 2000, OS/2, DAVE Macintosh dan smbfs linux. Daemon nmbd yaitu daemon server yang digunakan untuk permintaan layanan nama NetBIOS bagi klien SMB dan dapat mengerti serta dapat menjawab permintaan layanan nama NETBIOS melalui IP. Daemon ini juga dapat digunakan sebagai server WINS yang akan melakukan penciptaan database dari permintaan registrasi nama yang diterima dan menjawab semua query dari klien SMB untuk nama tersebut. Dan juga untuk meneruskan query broadcast dari klien yang tidak memahami bagaimana cara berhubungan antara server WINS dengan suatu server Windows. Untuk menjalankan keduanya, gunakan perintah:
# service smb start
6. Membuat Password user Samba
Sesudah mensetting konfigurasi di file smb.conf, maka kita harus membuat password samba untuk user. Di konfigurasi di atas sudah dibuat contoh user boy yang dimasukkan ke dalam file smb.conf. Namun hal itu tidak berarti apa-apa jika kita belum membuat password samba untuk mereka. Format password samba adalah sebagai berikut:
# smbpasswd -a nama_user
Kalau menggunakan contoh diatas, maka format tersebut akan berubah menjadi:
# smbpasswd -a boy
Dan perlu diketahui bahwa password user samba bisa berbeda dengan password login user. Kalau sudah berhasil membuat password, maka cobalah di windows pada bagian address ketik:
\\192.168.1.2
Maka folder boy akan tampak. Double klik folder salah satu dari mereka, maka kita akan disodori password untuk mengakses ke folder tersebut. Jika sesudah mengetik \\192.168.1.2 tidak ada folder-folder mereka maka cobalah restart samba dengan perintah:
# service smb restart
Sekarang cobalah membuat user baru misal bernama joko dan tambahkan di file smb.conf konfigurasi seperti konfigurasi pada boy atau bisa berkreasi sesuai kehendak kita agar kita lebih paham. Sesudah selesai, buatlah password samba untuk joko dan restart samba maka lihat apa yang akan terjadi. Dan perlu diingat, bahwa jika kita merubah sesuatu di file smb.conf atau di sistem samba, maka kita harus selalu merestart service samba.
7. Tes di Linux
Kalau samba sudah berhasil berjalan dan kita ingin mengakses file di windows dari sistem linux, maka ketikkan pada bagian Location atau address:
smb://192.168.1.1
Dan folder-folder yang sudah diijinkan di sharing akan terlihat disana.
8. Utiliti Samba
Samba mempunyai utiliti-utiliti yang dapat digunakan klien untuk mengakses server SMB diantaranya adalah utiliti smbclient. Utiliti ini digunakan untuk berhubungan dengan server SMB dan dapat memberikan informasi tentang server SMB tersebut Format yang digunakan adalah:
# smbclient -L nama_server_smb
atau
# smbclient -L alamat_IP
nama_server_smb dapat dilihat di file smb.conf di bagian netbios name. Pada saat perintah di atas diberikan, server SMB akan minta masukan untuk password yang digunakan. Tekan saja enter yang berarti maksudnya anonymous.
Format diatas bisa dimodifikasi menjadi:
# smbclient -L nama_server_smb -U nama_user
atau
# smbclient -L alamat_IP -U nama_user
9. Troubleshooting
Terkadang kita ingin merubah atau lupa dengan password samba yang dahulu sudah kita gunakan. Untuk merubah password samba, gunakan perintah berikut:
# smbpasswd nama_user
Dalam kasus kita:
# smbpasswd boy
Setelah itu restart service samba. Kemudian, kita dapati di windows kita ada error seperti berikut ketika kita hendak membuka folder boy:
\\192.168.1.2\boy is not accessible. You might not have permission to use this network resource. Contact the administartor of this server to find out if you have access permissions.
The specified network password is not correct.
\\192.168.1.2\boy is not accessible. You might not have permission to use this network resource. Contact the administartor of this server to find out if you have access permissions.
The specified network password is not correct.
Hal ini karena windows masih terhubung dengan server samba dan masih menyimpan password user samba yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut, maka di dalam windows pada area toolbar pilih Tools lalu pilih Disconnect Network Drives.
Lalu muncul pop-up. Klik drivenya lalu tekan OK.
Setelah itu, seharusnya user samba dapat memasukkan passwordnya yang baru.
Referensi:
Jaringan Komputer Teori dan implementasi Berbasis Linux, Wagito, Penerbit Gava Media, Cetakan I, 2005
0 komentar:
Posting Komentar
Jadilah pengunjung yang aktif, komentar anda sangat berarti.